Jumat, 14 Juni 2013




Pemeliharaan sapi perah di CV. Lembah Hijau Multifarm
Sapi perah bagi manusia sudah bukan merupakan sesuatu yang asing lagi, bahkan di Indonesia dan Negara belahan bumi lainnya mengembangakan usaha ternak sapi guna melestarikan produksi dan menjaga pelestariannya.
Untuk itu, sebagai bahan usaha dan kebutuhan manusia lainnya, sapi perah perlu dirawat dan dipelihara dengan baik dan benar agar penanan sapi perah semakin baik. Pada umumnya, pemeliharaan sapi perah dibeberapa negara di dunia khususnya di Indonesia maupun peranan sapi perah itu sendiri diberbagai tempat pembudidayaan dan pelestarian sapi adalah sama. Mulai dari perawatan, pemberian makan yang teratur, sistem perkandangan dan lain sebagainya. Semua usaha pemeliharaan yang dilakukan oleh berbagai lembaga atau pembudidaya sapi perah bertujuan untuk menjadikan produk sapi-sapi keluaran tempat mereka menjadi tempat budidaya yang baik. Bahkan, bebarapa tempat budidaya sapi perah berusaha dengan sangat optimal untuk memfasilitasi tempat mereka agar nantinya menjadi tempat pemeliharaan sapi yang berguna secara baik. Dan itu-pun juga dilakukan oleh CV. Lembah Hijau Multifarm ( LHM ) Solo. Di LHM, telah banyak usaha dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan guna melestarikan dan mengembangkan produksi sapi perah. Namun, di Lembah Hijau Multifarm ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. 

Menurut saya, di LHM, pemeliharaan dilakukan dengan baik, LHM mengoptimalkan sistem disana. Saya dapat menarik kesimpulan yang demikian berdasarkan observasi yang telah saya lakukan. Selain itu fakta / data yang cukup tentang sistem pemeliharaan sapi perah disana. Di LHM kandang sapi-sapi dipisahkan beberapa pengelompokan, berdasarkan usia sapi perah, makanan / pakan, dan hasil produksi sapi itu sendiri. Berikut adalah beberapa pembagian yang diterapkan di Lembah Hijau Multifarm, antara lain 
a.         Kandang sapi perah
Kandang ini diisi oleh sapi –sapi yang siap diperah (siap produksi) yaitu sapi yang telah berumur 2,5 tahun keatas atau minimal sudah satu kali melahirkan. Pakan yang diberikan adalah 10 kg jerami fermentasi dan 10 kg konsentrat untuk tiap sapi. serta Makanan mengandung Ca dan P yang cukup untuk pertumbuhan janin serta dengan SK minimum 13 %. Konsentrat adalah campuran daari bekatul, onggak aren, raemah, roti kadaluarsa,dan bungkil kelapa. Sapi-sapi yang diairi sama sekali tidak pernah diberi makan dengan daun-daunan. Ini dilakukan dalam upaya pengoptimalan perkembangan dan produksi susu sapi. Meskipun terlihat kurus tetapi bila ditimbang, sapi ini akan lebih berat daripada sapi-sapi yang diberi makan dengan rumput. Hal itu disebabkan karena makanan yang diberikan kepada sapi itu lebih padat. Selain itu, pengaruh makanan juga berpengaruh terhadap kondisi susu yang dihasilkan oleh sapi. Susu yang dihasilkan oleh sapi-sapi di Lembah Hijau ini lebih putih dan tidak amis. Harga jualnya memang cukup tinggi daripada susu yang dijual di tempat lain yakni Rp.5000/liter sedangkan susu yang dijual di pasaran hanya Rp.4000/liter.
b.        Kandang sapi dara
Kandang sapi dana ini diisi oleh sapi-sapi yang berumur  10 bulan-1,5 tahun. Pembesaran dara untuk dijadikan induk mempunyai dua tujuan yaitu sebagai pengganti induksapi  perah,  induk  mesti  ada  yang dikeluarkan dengan alas an sapi yang berproduksi susu rendah, mengidap penyakit tertentu, sudah berumur tua sehingga produksi turun dan alasan lain dan juga bertujuan untuk Pengembangan Usaha.
Pengembangan  usaha  dengan  jalan  menambah jumlah populasi dapat ditempuh dengan 2 cara :
·         Membesarkan sapi dara yang berasal dari sapi perah sendiri.
·         Membeli bibit siap perah dari luar Kriteria
Kriteria sapi dara yang digunakan sebagai calon induk adalah :
·         Berasal dari turunan yang mempunyai kemampuan produksitinggi
·         Menunjukkan pertumbuhan yang baik dan normal
·         Tidak mempunyai cacat tubuh dan tidak mengidap penyakitapapun

Kemudian Sapi dara dikawinkan ketika sapi sudah berumur antara 14–17 bulan sehingga diharapkan dapat beranak dan memproduksi susu pada umur 23 – 26 bulan. Pemeliharaan dimasa ini harus terpantau dan dilakukan secara sempurna, kerena hal ini sangat berpengaruh dengan kondisi dan hasil yang akan diperoleh. Kekurangan atau bahkan kesalahan yang dilakukan dalam pemeliharaan dan perawatan dimasa pertumbuhan akan mengakibatkan sapi sulit bunting bila dikawinkan, sering terjadi kesulitan dalam melahirkan, pedet yang dilahirkan kecil dan lemah dan produksi air susu sedikit
Sapi– sapi ini tidak pernah dimandikan. Sapi ini juga difungsikan untuk menghasilkan kotoran yang digunakan untuk pembuatan pupuk, kotoran diambil 21 hari sekali. Pakan yang diberikan adalah 6 kg jerami fermentasi. Di kandangnya, pada bagian alas diberi serbuk gergaji dari kayu-kayu lunak seperti kayu randu dan kayu sengon ditambah dengan starbio, ini bertujuan agar lebih hangat, selain itu kotoran dapat langsung bercampur dengan kotoran dan dapat diproses langsung menjadi kompos.
c.         Kandang pedhet ( anak sapi )
Kandang ini diisi oleh sapi-sapi yang berumur 10 hari sampai 3 bulan. Diusahakan pedet memperoleh colustrum pada induknya apabila induk mati  bias diberikan colustrum buatan. Colustrum ialah produksi susu 5-7 hari pertama pada ternak yang baru melahirkan. Kolostrum sangat penting bagi pedhet karena :
·         Mengandung banyak protein dan vitamin A, B serta C yang sangat dibutuhkan untuk pertumbuhan dan kesehatan pedet.
·         Mengandung anti bodi untuk mencegah adanya infeksi
Setelah berumur 10 hari sapi diambil dari induknya setelah menghabiskan kolostrum dari induknya.  Pada masa ini juga dilakukan Dehorning (pemotongan tanduk) Tujuan dari penghilangan tanduk ini adalah untuk menghindarkan bahaya penandukan dan menghindarkan kerusakan kulit
Pakan yang diberikan kepada anak-anak sapi ini adalah rending kering dan konsentrat, masing - masing 3 kg per hari. Pemberian minum sapi umur 1 bulan adalah 4 liter susu induk per hari dan air biasa. Sapi umur 2 bulan adalah 2 liter susu induk dan 2 liter susu skim atau susu yang sudah kadaluwarsa. Sapi umur 4 bulan 4 liter susu induk per hari.
d.        Kandang sapi sapih (sapi dewasa)
Kandang sapi ini ditempati oleh sapi yang berumur 3-10 bulan, sapi-sapi yang di tempatkan di kandang ini beratnya 70 kg. Pakan yang diberikan adalah jerami fermentasi dan konsentrat. Sapi ini sudah tidak minum air susu lagi tetapi cukup dengan air biasa .
e.         Kandang sapi rumah sakit
Kandang sapi ini dikhususkan untuk merawat sapi-sapi yang terkena penyakit agar tidak menular  ke sapi-sapi yang lain. Sakit yang umum diderita sapi adalah diare. Obat yang diberikan adalah susu LLM , susu balita yang kadar laktosanya rendah.
f.         Kandang rumah bersalin.
Kandang sapi ini digunakan untuk sapi-sapi yang usia kehamilannya telah mencapai 7 bulan ke atas sampai kelahiran.masa kehamilan sapi adalah 9 bulan 10 hari hampir sama dengan manusia. Sapi ini jika dijual dengan masa kehamilan 5-8 bulan harga jualnya 15-17 juta. Sapi usia 8 bulan sapi ini masih bisa diperah susunya.
Dengan dikelompokkan bagian kandang sesuai dengan usia dan kriterianya, sapi akan merasa lebih baik dan siap berproduksi. Hal tak kalah penting dengan pemeliharaan secara intensif, juga pemantauan kesehatan sapi secara rutin dan teliti. Sapi adalah hewan yang tidak terlalu kuat sehingga rentan terhadap penyakit-penyakit yang beraneka ragam macamnya. Untuk itu di CV Lembah Hijau Multifarm juga melakukan perawatan kesehatan yang bertujuan agar kelak sapi-sapi perah menjadi sapi yang sehat dan mampu memproduksi susu yang sehat pula yang bermanfaat bagi banyak orang. Karena kesehatan sangatlah penting, penyakit pada sapi dapat menimbulkan kerugian ekonomis yang tidak sedikit yaitu dapat berupa penurunan jumlah produksi susu, terhambatnya pertumbuhan sapi perah muda, bahkan kematian. Oleh kareana itu, hal yang paling penting untuk dilakukan pengamanan (pencegahan) terhadap penyakit sapi.
Walaupun telah diterapkan metode yang baik, perawatan terhadap sapi dengan baik, mungkin disisi lain, CV. Lembah Hijau Mutifarm mempunyai kekurangan-kekurangan, antara lain :
a.    Lokasi dari CV. Lembah Hijau Multifarm memang sangat strategis untuk produksi dan pembudayaan sapi perah dan tumbuh-tumbuhan. Namun, disisi pariwisata, jalur (jalan) menuju CV. Lembah Hijau Multifarm sulit dijangkau. Jika bus-bus besar ataupun rombongan suatu dekolahan/apapun hendak berkunjung ke CV Lembah Hijau Multifarm, mereka harus sangat berhati-hati untuk menuju LHM.
b.    Dari beberapa objek di Lembah Hijau, ada yang masih dalam tahap pembangunan, kebisingan dari mesin-mesin dapat mengganggu sapi-sapi.
c.    Beberapa kandang yang tidak digunakan untuk produksi sapi perah, dibiarkan begitu saja. Di kandang itu terlihat sangat kotor.

0 komentar:

Posting Komentar

Follow us on facebook ( Nur Asyrof Muhammad ) or twitter ( @nurasyrof )